Home » » Perempuan Penyair dari Madura

Perempuan Penyair dari Madura

Jamal D Rahman
Oleh Jamal D. Rahman

Lahirnya perempuan penyair di Madura merupakan fenomena baru dalam puisi Indonesia di Madura sendiri. Sudah tentu ini merupakan satu tahap agak lanjut dari maraknya kehidupan sastra Indonesia di Madura, khususnya di Sumenep, yang berlangsung terutama dalam tiga dasawarsa terakhir. Khazanah sastra Indonesia di Madura memang tak hanya dimeriahkan oleh kaum pria, melainkan juga oleh kaum perempuan, baik puisi maupun prosa. Di antara penulis prosa dari Madura adalah Juwairiyah Mawardi yang menulis cerpen dan Vita Agustina yang menulis beberapa novel serta sejumlah nama penulis perempuan Madura lainnya menyebar di sejumlah daerah. Buku ini tentu saja membuktikan bahwa perempuan Madura memainkan suatu peran dalam kreasi dan produksi karya sastra. Fenomena baru ini layak disambut dengan gembira. 

Lahirnya perempuan penyair dari Madura bahkan merupakan fenomena baru dalam khazanah puisi Indonesia. Belum pernah terjadi sebelumnya perempuan penyair Madura memasuki gelanggang puisi Indonesia. Sudah tentu ini merupakan perkembangan lebih lanjut dari sejarah lahirnya penyair-penyair Indonesia asal Madura. Kecuali itu, fenomena tersebut menunjukkan kian intensnya gairah sastra Indonesia di daerah-daerah. Dalam beberapa dekade terakhir, dinamika sastra Indonesia memang dimeriahkan oleh gairah sastra di berbagai daerah, baik berupa diskusi sastra, pementasan karya sastra, publikasi, kritik, dan lain sebagainya. Dalam konteks itu, Madura merupakan satu eksemplar dari gairah kehidupan sastra Indonesia secara umum.

Sudah tentu karya sastra Indonesia dari Madura ini secara kultural mempromosikan Madura baik sebagai suatu wilayah politik maupuan dan lebih-lebih sebagai wilayah budaya. Karya sastra jelas merupakan produk kreatif kebudayaan, sekaligus merupakan tolok-ukur kemajuan suatu peradaban. Karya sastra adalah produk kebudayaan literat, budaya aksara, yang menunjukkan tingkat kebudayaan suatu masyarakat. Tingkat kebudayaan suatu masyarakat ditentukan terutama oleh capaiannya di bidang budaya literat, budaya aksara, yakni budaya baca-tulis. Makin tinggi produksi karya tulis suatu masyarakat, makin tinggi pula tingkat kebudayaannya. Dalam kaitan itu, puisi dan sastra pada umumnya merupakan sisi terdalam dari budaya literat. Maka mempromosikan Madura lewat karya sastra bukan saja memperkenalkan Madura kepada masyarakat luas, melainkan terutama mempromosikan satu tahap cukup tinggi dari kebudayaan Madura, yakni capaian budaya baca-tulisnya.

Sebagai usaha dan proses ke arah sana, terbitnya buku ini patut mendapat apresiasi. Patut diapresiasi pula Forum Bias, Sumenep, Madura, yang telah mengupayakan penerbitan buku yang pasti tidak mudah ini. Sebagai suatu komunitas sastra dan seni, Forum Bias memainkan peran penting dalam memajukan sastra Indonesia di Madura. Lebih dari itu, fenomena baru lahirnya perempuan penyair dari Madura harus terus didorong untuk menghasilkan capaian-capaian yang lebih membanggakan dari kaum perempuan penyair.
Perempuan penyair? Apakah buku ini merupakan kumpulan puisi perempuan penyair atau kumpulan puisi penyair perempuan? Anda dapat menjawabnya. Dan kesimpulan Anda mungkin berbeda satu sama lain.

Selamat membaca.

Jamal D. Rahman
Pemimpin Redaksi Jurnal Sajak.


Share this article :

0 komentar:

Posting Komentar

++++++
 
Fõrum Bias : Jalan Pesona Satelit Blok O No. 9 Sumenep, Jawa Timur; email: forumbias@gmail.com
Copyright © 2016. Perempuan Laut - All Rights Reserved
Template Modify by Creating Website Inspired Wordpress Hack
Proudly powered by Blogger