Aku perempuan desa
Menyusu pada sawah
Saat matahari bertamu
Tubuh tak izinkan rebah
Meski lelah itu ada
Dibawah pohon asam
Kunikmati kecut manis hidup ini
Berharap anak cucuku akan memanen permata
Aku hanya perempuan desa
Menyusu pada sawah
Saat matahari pulang
Kuhapus keringat dan cucur air mata
Dalam sajadah semua tumpah
Malam yang menerima bayang
Dalam suara dzikir yang samar
Anak anak mengaji mesra
Bercengkrama dengan pencipta
Aku hanya perempuan desa biasa
Segalanya menjadi sederhana
Kecuali cinta kita
Sumenep, 8 Maret 2016
(Benazir Nafilah)
Menyusu pada sawah
Saat matahari bertamu
Tubuh tak izinkan rebah
Meski lelah itu ada
Dibawah pohon asam
Kunikmati kecut manis hidup ini
Berharap anak cucuku akan memanen permata
Aku hanya perempuan desa
Menyusu pada sawah
Saat matahari pulang
Kuhapus keringat dan cucur air mata
Dalam sajadah semua tumpah
Malam yang menerima bayang
Dalam suara dzikir yang samar
Anak anak mengaji mesra
Bercengkrama dengan pencipta
Aku hanya perempuan desa biasa
Segalanya menjadi sederhana
Kecuali cinta kita
Sumenep, 8 Maret 2016
(Benazir Nafilah)
0 komentar:
Posting Komentar