: Maulana Jalaluddin Rumi
Permadani merah itu telah digelar
Persembahan mulia segera dimulai
Matahari akan menyanyikan lagu cinta
Dengan kata-kata tanpa suara
Dengan basmalah direstui semesta, wahai Maulana
Tarian darwismu menghipnotis para pecinta
Laksana prosesi thawaf para hamba
Yang ekstase di hadapan keabadian ka’bah
Yang luruh dalam rahasia Allah
Karena cinta yang berkobaran
Mencari segala sudut dimensi keilahian
Wahai Maulana
Di hamparan permadani merah itu
Shalawat dan cinta disematkan
Dengan jalinan suara nafiri paling magis
Mengantarmu pada keabadian senja
Tapi engkau tetap ada
Tetap menyala di lubuk cinta dan doa
Alfatihah..
Jakarta, 8 November 2016
(Maftuhah Jakfar)
Permadani merah itu telah digelar
Persembahan mulia segera dimulai
Matahari akan menyanyikan lagu cinta
Dengan kata-kata tanpa suara
Dengan basmalah direstui semesta, wahai Maulana
Tarian darwismu menghipnotis para pecinta
Laksana prosesi thawaf para hamba
Yang ekstase di hadapan keabadian ka’bah
Yang luruh dalam rahasia Allah
Karena cinta yang berkobaran
Mencari segala sudut dimensi keilahian
Wahai Maulana
Di hamparan permadani merah itu
Shalawat dan cinta disematkan
Dengan jalinan suara nafiri paling magis
Mengantarmu pada keabadian senja
Tapi engkau tetap ada
Tetap menyala di lubuk cinta dan doa
Alfatihah..
Jakarta, 8 November 2016
(Maftuhah Jakfar)
0 komentar:
Posting Komentar