Dideras cakap yang menantang
Aku bisa menyentuhmu dalam gemetar yang tak sanggup
Ku biarkan tubuhku jauh di kepuncak langit
Meski keberanian ragu
Dalam menyemaimu serupa cahaya bulan
Aku tahu dirimulah air
Bening
Dan aku membutuhkannya
Ia tidak, iat idak, ia tidak
Mungkin itu perkiraanmu yang belumusai
Dan tentangku kau belum tahu
Akulah uap, ikan, mendung, dan tanah sebagai unsur waktumu
Namun apa,
Untuk mencintai dan menyayangi
Mungkin sebuah larangan
Justru aku akan diam
Sebab kebenaran dalam rambu-rambu ini
Tak perlu diucap
Entah sebagai sajak atau kalimat-kalimat doa.
(Nay Juireng Dyah Jatiningrat)
Aku bisa menyentuhmu dalam gemetar yang tak sanggup
Ku biarkan tubuhku jauh di kepuncak langit
Meski keberanian ragu
Dalam menyemaimu serupa cahaya bulan
Aku tahu dirimulah air
Bening
Dan aku membutuhkannya
Ia tidak, iat idak, ia tidak
Mungkin itu perkiraanmu yang belumusai
Dan tentangku kau belum tahu
Akulah uap, ikan, mendung, dan tanah sebagai unsur waktumu
Namun apa,
Untuk mencintai dan menyayangi
Mungkin sebuah larangan
Justru aku akan diam
Sebab kebenaran dalam rambu-rambu ini
Tak perlu diucap
Entah sebagai sajak atau kalimat-kalimat doa.
(Nay Juireng Dyah Jatiningrat)
0 komentar:
Posting Komentar