Kekasihku bernama masa kecil, ia perlahan hadir
Merayapi kepala, ada semerbak telon dan mangir
Aroma pohon tebu ikut menguar, ingatanku memar
Berbalut selendang biru dan juz’amma baru
; sambil meniti pematang, mataku pedang pada genit bujang
Suatu malam Bapak mendongeng tentang keindahan surga
dan buah bakti pada Ibu, doa al Fatihah berjaga jaga
Malam-malam berbatas kelambu dan berlampu sumbu
Lalu aku terlelap, bersama sayap malaikat di tubuh Ibu
Duhai kekasihku, aku cemburu padamu!
Kini dunia melesat, keluhuran dikepung sesat
kebajikan menjadi percikan pada langit keriput
rinduku padamu tak pernah surut
;di sebalik daun-daun tebu bershalawat
2016
(Weni Suryandari)
0 komentar:
Posting Komentar