Home » » Pinangan Keseribu

Pinangan Keseribu

di beranda, melongoklah aku ke seberang jalan
sebuah kereta kuda dihentikan waktu, tetapi bukan
Pangeran yang datang, melainkan sedu-sedan hujan
pemukiman ini telah ditengok  ribuan waktu
oleh peñata adat dan tatakrama
sengaja aku diam dari segala suara
lantaran gemuruh tak lagi kuasa memberontak masa

di ruang tamu, dialog kering diiringi musik dangdut yang merana
gelak tawa dan ramah tamah
seperti ijab qabul yang dipandu penghulu
aku tergugu memandang masa depan

langlangku yang tak terbilang
telah dipinang ke seribu kali
kali ini, tetap saja; diam tak berarti setuju

Karduluk, 2011


(Juwairiyah Mawardy)
Share this article :

0 komentar:

Posting Komentar

++++++
 
Fõrum Bias : Jalan Pesona Satelit Blok O No. 9 Sumenep, Jawa Timur; email: forumbias@gmail.com
Copyright © 2016. Perempuan Laut - All Rights Reserved
Template Modify by Creating Website Inspired Wordpress Hack
Proudly powered by Blogger